Aku telusuri jejak langkahmu sampai ku terhenti di ujung jalan, kudapati
kau tlah berbahagia bersamanya, tak mengapa selagi lengkung indah
senyummu masih terus mengembang. Kuputuskan untuk berjalan mundur
kembali keperadaban, mengagumi dalam bayang, dalam diam. Aku mulai
terbiasa tanpamu sekuat hatiku tak ingin kembali lagi terperosok kedalam
jurang perasaan yang dalam tak berdasar itu. Beberapa lama tak kudengar
kabar tentangmu hati meronta haus ingin tahu keberadaanmu, kembali lagi
ku jejaki langkah itu dan yang kutemukan sekarang hilangnya lengkung
senyum itu, bola matamu yg senantiasa berbinar kini terlihat sayup
sepanjang waktu, ada apa denganmu.... ?
Ternyata tak kau temui kebahagian utuh bersamanya tapi mengapa kau
memilih untuk tetap bertahan ? Mengapa waktu itu kau putuskan untuk
melangkah pergi dari orang yang sudah tampak jelas mencintaimu dengan
sangat amat ?. Entah, hanya kau dan dengan-NYA lah yang tahu.
Kucoba untuk kembalikan lengkung senyum itu lagi, namun tak seperti masa
yang lalu semua kulakukan setengah hati mengingat kau bukan milikku
lagi, aku jahat ? Tidak aku tidak jahat tetapi aku sadar siapa aku
sekarang. Sekarang yang bisa kulakukan dengan setulus hati hanyalah
mendoakanmu meminta kesehatan dan kebahagiaan menyertaimu selalu,
sepanjang waktu sepanjang jalan yang kau lalui bukan lagi denganku.
@OjandAhmad
No comments:
Post a Comment